Selasa, 14 Oktober 2014

ROLLER PADA MOTOR MATIC




     Jangan anggap enteng kalau terdengar suara yang mencurigakan keluar dari dalam CVT matic Anda. Salah satunya seperti suara kreteg...kreteg...kreteg, saat grip gas ditarik. Matic akan tetap berjalan dan mengeluarkan bunyi-bunyian tersebut.
Namun sepatutnya hal itu jadi pertanda, kalau matic Anda sudah saatnya diservice pada bagian CVT.
1.    Suara keluar dari bagian CVT depan. Ada beberapa part yang ada di bagian tersebut, hanya satu part saja yang jadi penyebab hal itu terjadi.
2.    Keluarnya itu bisa dipastikan part yang biasa disebut roller. “Kalau sudah sampai mengeluarkan bunyi seperti itu, kebanyakan fisik roller sudah berubah. Dari bulat jadi gepeng, bahkan pecah.
3.    Tidak hanya satu hal saja yang jadi penyebab roller pecah di dalam pulley. Faktor pemakaian yang kemudian membuat roller jadi peyang, bila terus-terusan dipaksa akan berakhir dengan rusaknya roller yang berjumlah 6 piece.
4.    Ciri roller sudah peyang, seperti belt yang performanya menurun. Saat grip gas ditarik ada rasa ndut-ndutan dimatic anda.
5.    CVT bagian belakang juga bisa jadi pemicu roller pecah. “Bila kondisi kampas kopling sudah waktunya diganti namun tetap dipaksa pakai, bisa jadi pemicu pecahnya roller,”.
SALAM SAHABAT

Jumat, 03 Oktober 2014

CVT

     Lakukan perawatan (Cleaning & greasing) pada CVT matic anda, terlebih apabila setelah terendam air (banjir) untuk menghindari korosi. Karena CVT merupakan transmisi kering dan terbuka., oleh karena itu kotoran, debu bahkan air pun bisa masuk kedalam bagian ini.
     CVT (Continously Variable Transmission) merupakan alat penggerak otomatis pada motor automatic. Bagian CVT ini merupakan bagian yang meneruskan putaran dari mesin ke bagian roda belakang. CVT juga bisa kita sebut sebagai sabuk karet pengganti rantai pada sepeda motor matic.
     Dibawah ini ada beberapa bagian dari blok CVT yang telah mengalami korosi, dan kebocoran pada seal yang kemungkinan penyebabnya minimnya perawatan.





perawatan minimal 3 bulan sekali...








Kamis, 02 Oktober 2014

OLI MESIN SEPERTI DARAH YANG MENGALIR DI TUBUH MU..

  
          Apabila darah yang mengalir di tubuh kita ini baik dan sehat,.. maka baik dan sehat pula semua jaringan yang ada d dalam tubuh kita dari otak sampai kulit. Tapi sebaliknya, apabila darah kita telah terkontaminasi oleh penyakit atw virus maka akan menyebabkan banyak gangguan bahkan kerusakan yang fatal di dalam jaringan tubuh kita. Begitu juga dengan Oli mesin untuk kendaraan.
     Melihat fungsi penting dari oli, maka perlulah kita mengetahui bagaimana cara memilih oli yang tepat untuk mesin sepeda motor kita agar mesin sepeda motor bekerja secara optimal dan lebih awet tentunya. Sebagai pelumas, oli membuat gesekan antar komponen dalam mesin menjadi lebih halus dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja yang ideal. Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar ke bagian lain dari mesin yang lebih dingin.
     Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan JASO.
American Petroleum Institute (API), adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan amerika dan umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.
API Service biasanya menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut. Contoh: SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL (bensin) CA, CB, CF, CH, CH4 (solar).
Semakin jauh abjad yang mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah berubah warna dll. Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993
     Sedangkan JASO (Japanese Automotive Standar Association) adalah lembaga di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
     Kode angkanya 20w-50 atau 10w-40 adalah tingkat viskositas atau kekentalan Oli dengan indeks (10) pada keadaan dingin (Winter) dan akan berubah menjadi kekentalan dengan indeks (40) pada suhu mesein dalam keadaan panas.
Banyak peaham berbeda dalam memilih oli untuk sepeda motor bahkan ada yang menggunakan oli mobil untuk motor mereka.
Jawabannya bukan tidak boleh, hanya saja tidak direkomendasikan, alasannya bahan yang digunakan untuk membuat oli motor dan mobil jauh berbeda, oli mobil lazim dilengkapi bahan yang masuk kategori friction modifier. Maksudnya, sejenis aditif yang bikin pelumasan makin lama makin licin Untuk kebutuhan hindari gesekan material dalam mesin, memang bahan itu memberi efek bagus. Meski memakai oli yg termasuk katagori encer, tapi tidak khawatir gesekannya akan merusak material. Tapi ingat, Oli tersebut tidak cocok untuk motor dengan kopling basah. Soalnya akan terjadi slip kopling, kanvas kopling gampang aus atau bahkan gosong. Itu sebabnya oli mobil tidak direkomendasikan untuk motor berkopling atau bertransmisi manual.
     Lalu bagaimana dengan motor matic bisakah pakai oli mobil? Kan sistem transmisinya terpisah dari mesin tuch. Jawabannya sama yaitu boleh, alasannya mesinnya mirip-mirip dengan mobil dan faktanya mesin motor matic lebih stress daripada mesin motor non matic, bisa dilihat dari RPM nya. Putaran mesin motor matic bisa sampai 9000 RPM (belum red line) bahakan lebih, sedangkan mobil pada umumnya hanya 6000 - 8000RPM namun ada kaalnya mesin mobil memiliki putaran tinggi seperti mobil Honda mampu berputar sampai 9500rpm (lebih dari itu masuk red line), sehingga motor matic lebih memerlukan oli yang tahan banting dan tahan stress karena melumasi tiga bagian penting yaitu mesin ( piston, klep, kem, kruk as brikut teman2 nya).
Jika dipaksakan pake oli mobil yang hanya diformulasikan untuk mesin tipe lama yang memiliki putaran rendah dan kompresi rendah bisa saja dikhawatirkan olinya lebih cepat minta ganti, performanya cepat menurun lalu kekentalannya mudah berubah sehingga tidak mampu bekerja maksimal melindungi mesin, ujung – ujungnya bisa merusak mesin.
Untuk membedakan mana oli buat motor dan mana yang buat mobil atau motor matic sebenarnya mudah, bisa dilihat dari kemasannya. biasanya ada tulisan 4T atau kalau gak ada tanda tersebut cukup baca kodenya saja kalau ada kode JASO MA itu tandanya untuk motor kopling basah, kalau JASO MB untuk motor matic.
Salam Sahabat.

sumber: dari berbagai artikel.

Senin, 29 September 2014

Share info seputar kode oli



SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik, manufaktur, dll
Source : http://www.sae.org

Tulisan seperti ini : SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50 , adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.

Angka di sebelah kiri tanda W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin dingin.

Kemudian angka di sebelah kanan W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin beroperasi pada suhu kerjanya.

Semakin besar angkanya (baik kiri maupun kanan) itu artinya adalah semakin kental pada kondisinya.

Jadi semisal ada yang sama-sama 15W, tapi kalau yang satu 15W-40 yang satunya lagi 15W-50, maka keduanya memang punya kekentalan sama saat mesin dingin, tapi ketika mesin beroperasi, yang 15W-40 akan lebih encer dari pada 15W-50.

Biasanya setiap jenis oli disediakan varian kekentalan, jadi semisal Motul Esther 5100, nah disediakan Motul Esther 5100 15W-50, Motul Esther 5100 10W-40, dan Motul Esther 5100 20W-50

Kebanyakan orang yang share di forum ini, merekomendasikan oli Pertamina Enduro 4T yang 10W-40. Dengan karakter oli yang cukup encer (10W-40) dan kualitas additive pada Pertamina Enduro yang baik, membuat askelerasi Satria F menjadi OK namun tetap melindungi bagian-bagian yang bergesekkan dengan baik.

Sejatinya semakin kental oli, maka pelumasan semakin baik. Tapi pada batas tertentu, semakin kentalnya oli malah menghambat kerja part yang bergerak. Analoginya begini, tentu anda akan lebih mudah bergerak di air encer dari pada air kental (itulah mengapa penggunaan oli encer kan membuat tarikkan lebih enteng, dsm), namun sebenarnya tingkat keausan lebih mudah terjadi pada pelumas yang lebih encer dari pada oli kental.

Keenceran oli pada Pertamina Enduro 4T 10W-40 diimbangi dengan kandungan additive (diindikasikan dari aroma oli yang khas dan berbeda dengan oli biasa) yang mampu membuat oli memberi daya lumas dengan baik walaupun oli tersebut relatif encer.

Tambahan :

Kode seperti JASO MA, JASO MB : adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization terkait jenis oli terkait di mana saja bagian mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut.

JASO MA adalah jenis oli yang boleh melumasi mesin, transmisi, sekaligus kopling. Poin utamanya adalah di sektor pelumasan kopling, tipe JASO MA mampu melumasi bagian kopling tanpa membuat kopling selip (kopling yang selip menyebabkan tenaga tidak disalurkan dengan baik dari mesin ke transmisi). Contoh kendaraan yang wajib pakai JASO MA : Motor semi-otomatis & motor manual (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling basah)

JASO MB adalah jenis oli yang hanya boleh melumasi mesin dan transmisi saja. Bila oli JASO MB digunakan untuk melumasi sektor kopling akan menyebabkan kecendurngan slip kopling menjadi besar. Contoh kendaraan yang bisa pakai JASO MB : Motor automatic & mobil pada umumnya (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling tidak ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling kering)

Sedangkan kode API-SH, SJ, SL, SM, dll adalah kode kesesuaian oli terkait tahun pembuatan kendaraan yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute. Semakin huruf setelah S mendekati Z, maka semakin diperuntukkan untuk kendaraan dengan tahun pembuatan yang muda, sebaliknya jika semakin mendekati A, diperuntukkan untuk tahun pembuatan yang lebih tua.

Kaitan kode dengan tahun pembuatan bisa anda cek di sini :
 http://www.calsci.com/motorcycleinfo/API...
(di sana dijelaskan bahwa bila kode API tidak sesuai dengan tahun pembuatan kendaraan akan dapat membuat pelumasan tidak optimal dan bukan tidak mungkin mesin akan cepat rusak)

Mengapa perlu demikian? karena semakin tahun pembuatannya muda maka perancangan struktur mesin diasumsikan lebih memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dari pada tahun pembuatan lama. Semakin presisi pembuatannya, maka pelumasan harus dilakukan lebih baik, karena jarak antara part-part yang bergerak di dalam mesin semakin rapat dan semakin susah disisipi oleh oli. Semakin kode S mendekati Z maka oli tersebut mempunyai daya pelumasan yang semakin mampu melumasi sektor-sektor yang semakin sempit dan presisi.
 

source:
 https://id.answers.yahoo.com/questio...0211823AAp5nNb
Salam sahabat..

Jumat, 26 September 2014

Slide


 

Matic dijalankan dalam keadaan idel atau langsam.. suka keluar suara klak..klak..klak.. (Ilistrasi suara dari bagian CVT) akan tetapi pada saat matic sudah berjalan, suara di bagian CVT itu akan berangsur hilang. Maka kita dapat pastikan bersumber dari Slide yang sudah oblak atau longgar.