Kamis, 02 Oktober 2014

OLI MESIN SEPERTI DARAH YANG MENGALIR DI TUBUH MU..

  
          Apabila darah yang mengalir di tubuh kita ini baik dan sehat,.. maka baik dan sehat pula semua jaringan yang ada d dalam tubuh kita dari otak sampai kulit. Tapi sebaliknya, apabila darah kita telah terkontaminasi oleh penyakit atw virus maka akan menyebabkan banyak gangguan bahkan kerusakan yang fatal di dalam jaringan tubuh kita. Begitu juga dengan Oli mesin untuk kendaraan.
     Melihat fungsi penting dari oli, maka perlulah kita mengetahui bagaimana cara memilih oli yang tepat untuk mesin sepeda motor kita agar mesin sepeda motor bekerja secara optimal dan lebih awet tentunya. Sebagai pelumas, oli membuat gesekan antar komponen dalam mesin menjadi lebih halus dan memudahkan mesin mencapai suhu kerja yang ideal. Oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar ke bagian lain dari mesin yang lebih dingin.
     Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan JASO.
American Petroleum Institute (API), adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan amerika dan umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.
API Service biasanya menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut. Contoh: SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL (bensin) CA, CB, CF, CH, CH4 (solar).
Semakin jauh abjad yang mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah berubah warna dll. Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993
     Sedangkan JASO (Japanese Automotive Standar Association) adalah lembaga di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
     Kode angkanya 20w-50 atau 10w-40 adalah tingkat viskositas atau kekentalan Oli dengan indeks (10) pada keadaan dingin (Winter) dan akan berubah menjadi kekentalan dengan indeks (40) pada suhu mesein dalam keadaan panas.
Banyak peaham berbeda dalam memilih oli untuk sepeda motor bahkan ada yang menggunakan oli mobil untuk motor mereka.
Jawabannya bukan tidak boleh, hanya saja tidak direkomendasikan, alasannya bahan yang digunakan untuk membuat oli motor dan mobil jauh berbeda, oli mobil lazim dilengkapi bahan yang masuk kategori friction modifier. Maksudnya, sejenis aditif yang bikin pelumasan makin lama makin licin Untuk kebutuhan hindari gesekan material dalam mesin, memang bahan itu memberi efek bagus. Meski memakai oli yg termasuk katagori encer, tapi tidak khawatir gesekannya akan merusak material. Tapi ingat, Oli tersebut tidak cocok untuk motor dengan kopling basah. Soalnya akan terjadi slip kopling, kanvas kopling gampang aus atau bahkan gosong. Itu sebabnya oli mobil tidak direkomendasikan untuk motor berkopling atau bertransmisi manual.
     Lalu bagaimana dengan motor matic bisakah pakai oli mobil? Kan sistem transmisinya terpisah dari mesin tuch. Jawabannya sama yaitu boleh, alasannya mesinnya mirip-mirip dengan mobil dan faktanya mesin motor matic lebih stress daripada mesin motor non matic, bisa dilihat dari RPM nya. Putaran mesin motor matic bisa sampai 9000 RPM (belum red line) bahakan lebih, sedangkan mobil pada umumnya hanya 6000 - 8000RPM namun ada kaalnya mesin mobil memiliki putaran tinggi seperti mobil Honda mampu berputar sampai 9500rpm (lebih dari itu masuk red line), sehingga motor matic lebih memerlukan oli yang tahan banting dan tahan stress karena melumasi tiga bagian penting yaitu mesin ( piston, klep, kem, kruk as brikut teman2 nya).
Jika dipaksakan pake oli mobil yang hanya diformulasikan untuk mesin tipe lama yang memiliki putaran rendah dan kompresi rendah bisa saja dikhawatirkan olinya lebih cepat minta ganti, performanya cepat menurun lalu kekentalannya mudah berubah sehingga tidak mampu bekerja maksimal melindungi mesin, ujung – ujungnya bisa merusak mesin.
Untuk membedakan mana oli buat motor dan mana yang buat mobil atau motor matic sebenarnya mudah, bisa dilihat dari kemasannya. biasanya ada tulisan 4T atau kalau gak ada tanda tersebut cukup baca kodenya saja kalau ada kode JASO MA itu tandanya untuk motor kopling basah, kalau JASO MB untuk motor matic.
Salam Sahabat.

sumber: dari berbagai artikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar